Lebih dari Sekadar Seremoni: Hakikat Hari Guru Adalah Setiap Hari

Di tengah riuh rendah perayaan Hari Guru Nasional, di antara tumpukan kado dan ucapan selamat yang membanjiri beranda media sosial, mari sejenak kita merenung. Apakah kemuliaan seorang guru hanya terbatas pada satu hari dalam kalender tahunan?

Di Wahdah Islamiyah Pinrang, kami meyakini sebuah prinsip yang lebih dalam: Hakikat Hari Guru sejatinya adalah setiap hari.

Guru: Cahaya yang Tak Pernah Padam

Setiap detik ketika ilmu disampaikan, setiap momen saat adab diarahkan, dan setiap waktu ketika pemahaman murid dibentuk, itulah perayaan hari guru yang sesungguhnya. Guru hadir bukan sekadar profesi, melainkan sebagai cahaya yang menuntun di tengah kegelapan ketidaktahuan. Peran ini tidak menunggu tanggal merah atau upacara bendera. Sepanjang hari-hari kehidupan muridnya, selama ilmu itu terus mengalir dan menerangi jalan hidup mereka, selama itu pula sang guru sedang dimuliakan di hati siapa saja yang merasakannya.

Penghormatan Tanpa Kata, Namun NyataMungkin tidak setiap hari ada bunga di meja guru. Mungkin tidak setiap pagi ada ucapan “Terima kasih, Guru”. Namun, penghormatan kepada guru terjadi setiap hari dalam bentuk yang lebih sunyi tapi bermakna agung:

Ketaatan Murid: Saat seorang murid tunduk pada ilmu dan menghormati majelis ilmu.

Kesungguhan Belajar: Saat lelahnya guru terbayar dengan semangat murid menuntut ilmu. Perubahan Akhlak: Saat perilaku murid berubah menjadi lebih santun dan beradab.Guru sejati tidak menuntut penghargaan duniawi atau tepuk tangan riuh. Kemuliaan mereka justru memancar terang dari manfaat nyata yang dirasakan orang lain setiap waktunya. Investasi Akhirat yang Tak TerputusInilah bagian paling agung dari profesi ini, sebuah janji Allah ﷻ yang menjadi penghibur lelah bagi para pendidik. “Pahalanya tidak berhenti, bahkan terus berlipat hingga hari ketika seluruh amal manusia ditimbang.”

Setiap ayat Al-Qur’an yang dibaca oleh murid, setiap sujud yang dilakukan karena ajaran guru, dan setiap kebaikan yang diamalkan, semuanya mengalirkan pahala kepada sang guru. Ini adalah passive income akhirat yang luar biasa. Ilmu yang diajarkan adalah mata air yang tak pernah kering. Meski sang guru telah tiada, aliran pahala itu tetap deras mengalir dari murid ke murid, dari generasi ke generasi. Inilah kehormatan terbesar yang Allah ﷻ berikan kepada para pewaris Nabi.

Penutup

Kepada seluruh asatidzah dan guru di Kabupaten Pinrang, khususnya di lingkungan Wahdah Islamiyah, teruslah ikhlas dalam mendidik. Jangan berkecil hati jika dunia tidak selalu melihat peluhmu.Ingatlah, hari Anda adalah setiap hari. Setiap kebaikan murid Anda adalah saksi kemuliaan Anda di hadapan Allah ﷻ.

Selamat Hari Guru, untuk hari ini, esok, dan selamanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *