Mengurai Benang Kusut Rumah Tangga: Tips Jitu Ustaz Askar Yaman di Tabligh Akbar Wahdah Pinrang

PINRANG, WAHDAHPINRANG.OR.ID – Di tengah maraknya isu perceraian dan tantangan keluarga modern, ratusan jamaah memadati Masjid Al Ikhlas Pinrang untuk mengikuti Tabligh Akbar Spesial pada hari Sabtu, 1 November 2025. Acara yang mengangkat tema krusial “Kunci Sukses Mempertahankan Keluarga” ini diselenggarakan oleh Lembaga Pernikahan dan Pembinaan Keluarga Sakinah (LP2KS) DPD Wahdah Islamiyah Pinrang.

Acara ini menghadirkan narasumber utama, Ustaz Dr. Askar Yaman, yang dikenal dengan gaya ceramahnya yang lugas dan penuh wawasan praktis.

Tabligh Akbar dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustaz Sudirman Abu Tauhid, yang menambah kekhidmatan suasana. Dalam sambutannya, Ketua DPD Wahdah Islamiyah Pinrang, Ustaz Asri Jaya, S.Pd, M.Pd, menyoroti pentingnya acara ini. Beliau mengungkapkan keprihatinan atas data tingginya angka perceraian nasional yang menjadi isu strategis.

“Menghancurkan sebuah negara dimulai dengan menghancurkan institusi keluarganya,” ujar Ustaz Asri, menekankan bahwa keluarga adalah pondasi utama lahirnya peradaban Islam.

Memahami “Visi Misi” Pernikahan

Memasuki sesi inti, Ustaz Dr. Askar Yaman langsung membedah akar persoalan keluarga. Beliau mengingatkan bahwa kunci sukses pertama adalah meluruskan kembali “Visi Misi” atau tujuan pernikahan.

“Menikah bukan sekadar memenuhi syahwat atau menambah keturunan,” tegasnya. “Menikah adalah ibadah terpanjang, ini adalah perintah Allah ﷻ dan sunnah Rasulullah ﷺ untuk menjaga kehormatan, serta ladang pahala terbesar untuk mencetak generasi Rabbani.”

Menurutnya, pernikahan adalah upaya menyempurnakan setengah agama, dan Allah ﷻ sendiri yang menjamin rezeki bagi mereka yang menikah karena takut miskin.

“Bahasa Cinta” dan Simfoni Indah

Suasana menjadi lebih hidup ketika Ustaz Askar Yaman membagikan tips-tips praktis yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu yang paling menarik perhatian jamaah adalah pentingnya memahami “Bahasa Cinta” (Love Languages) pasangan.

“Ada istri yang bahasa cintanya adalah Word of Affirmation, dia butuh kata-kata sayang dan pujian. Tapi suaminya tidak pernah bilang sayang, akhirnya dia mencari itu di luar,” jelas Ustaz.

Beliau juga mencontohkan bahasa cinta lain seperti Act of Service atau pelayanan. “Istri minta tolong angkatkan galon air, itu bukan karena dia tidak kuat, tapi itu bahasa cintanya. Dia ingin dilayani,” tambahnya, disambut senyum jamaah.

Selain bahasa cinta, Ustaz Askar Yaman juga menekankan pentingnya penerimaan (acceptance) dan mengubah cara pandang. Beliau memberikan analogi yang unik.

“Kalau suami tidur mendengkur, jangan minta cerai. Ubah mindset kita. Anggap saja dengkuran suami itu bagaikan simfoni yang indah,” candanya, yang menggambarkan bahwa kebahagiaan seringkali soal bagaimana kita menyikapi kekurangan pasangan.

Acara ini ditutup dengan pemahaman baru bagi para jamaah, yang tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga “kunci” praktis untuk membuka pintu komunikasi, penerimaan, dan kasih sayang dalam rumah tangga, demi terwujudnya keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *